Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Reaksi Redoks Kelas X

Reaksi Redoks Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu kimia. Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa di dalam tubuh, perkaratan besi, dan lain-lainnya. Pengertian Reaksi Redoks Pada awalnya konsep reduksi dan oksidasi (redoks) terbatas pada reaksi yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Reaksi okseidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat. Contoh: C(s) + O2(g) → CO2(g) H2(g) + O2(g) → H2O(l) 2Cu(s) + O2(g) → 2CuO(s) Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat. Contoh: HgO(s) → Hg(l) + O2(g) FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g) Tinjauan reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen ternyata kurang universal (luas) karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja

Larutan Elektrolit Kelas X

Gambar
A. Apakah Larutan Itu? Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serbasama. Jika Anda melarutkan 2 sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka Anda telah mendapatkan larutan gula. B. Perbedaan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sedangkan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah sesuai skema penggolongan berikut. Bagaimanakah Anda dapat dengan mudah mengelompokkan larutan ke dalam elektrolit kuat, elektrolit lemah ataupun non elektrolit? Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Elektrolit Kuat - terionisasi sempurna - menghantarkan arus listrik - lampu menyala terang - terdapat gelembung gas Larutan elektrolit kuat dapat berupa : Asam Kuat : HCl, H 2 SO 4 , HNO 3 , HClO 4 Basa Kuat : NaOH, KOH,

Ikatan Kimia Kelas X

Gambar
Ketika dua atom atau ion “bergandengan” dengan sangat erat, dapat dikatakan bahwa terdapat suatu ikatan kimia  antara dua atom itu. Dalam pembentukan ikatan kimia, yang berperan adalah elektron valensi, yaitu elektron yang berada pada kulit terluar. Untuk memudahkan penggambaran elektron valensi pada atom suatu unsur dan ikatan kimia yang terbentuk dapat digunakan simbol Lewis (simbol titik-elektron Lewis). Simbol Lewis dari suatu unsur terdiri dari simbol unsur tersebut dan satu titik untuk setiap satu elektron valensi yang dimilikinya. Sebagai contoh, perhatikan simbol Lewis untuk unsur-unsur berikut. Atom unsur-unsur golongan gas mulia (golongan 18) dengan 8 elektron valensi memiliki sifat sangat stabil (tidak reaktif), energi ionisasi tinggi, dan afinitas elektron rendah. Pada umumnya semua atom berusaha untuk menerima, atau melepas, ataupun saling berbagi elektron agar memiliki jumlah elektron yang sama dengan atom gas mulia dengan nomor atom yang terdekat. Hal ini serupa dengan

Sistem Periodik Kimia Kelas X

A. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK UNSUR 1). Pengelompokan unsur atas dasar Logam dan Non Logam Dikemukakan oleh Lavoisier Pengelompokan ini masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan. 2). Hukum Triade Dobereiner Dikemukakan oleh Johan Wolfgang Dobereiner (Jerman). Unsur-unsur dikelompokkan ke dalam kelompok tiga unsur yang disebut Triade. Dasarnya : kemiripan sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut. Contoh Triade : a. Triade Litium (Li), Natrium (Na) dan Kalium (K) Unsur Massa Atom Wujud Li 6,94 Padat Na 22,99 Padat K 39,10 Padat Massa Atom Na (Ar Na) = = 23,02 b. Triade Kalsium ( Ca ), Stronsium ( Sr ) dan Barium ( Ba ) c. Triade Klor ( Cl ), Brom ( Br ) dan Iod ( I ) 3). Hukum Oktaf Newlands Dikemukakan oleh John Newlands (Inggris). Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar). Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst. S

Struktur Atom Kimia Kelas X

Atom tersusun oleh proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron terletak dalam inti atom. sedangkan elektron mengelilingi inti atom. Elektron bermuatan negatif (-) dan proton bermuatan positif (+) , sedangkan neutron tidak bermuatan. Karena elektron bermuatan bermuatan negatif (-) sehingga ditarik oleh proton yang bermuatan positif (+) pada inti atom. A.      Perkembangan Teori Atom Pemahaman tentang atom yang dikemukakan oleh Demokritos tidak didukung oleh ekperimen yang menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilakukan oleh J.J. Thomson (1897), E. Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Niels Bohr (1914) Hasil ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan parikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-pa